Edukasi Gadget Sehat Diajarkan pada Murid

Edukasi Gadget Sehat Diajarkan pada Murid

Edukasi Gadget Sehat Diajarkan pada Murid

Duaperkasateknologi.comPenggunaan handphone (HP) atau gadget yang tidak terkendali pada anak usia sekolah dasar menjadi salah satu fenomena yang semakin mengkhawatirkan. Hal ini terlihat jelas di SDN Babakanjati. Kecamatan Cigandamekar. Kabupaten Kuningan, pada Jumat, 28 November 2025, ketika perhatian terhadap edukasi penggunaan gadget yang sehat semakin mendesak. Anak-anak pada usia ini berada pada tahap perkembangan kognitif dan emosional yang penting, sehingga paparan gadget secara berlebihan dapat memengaruhi perilaku, kebiasaan belajar, serta interaksi sosial mereka.

Fenomena penggunaan gadget di kalangan anak SD memang meningkat pesat. Banyak anak saat ini memiliki kemampuan teknis yang cukup baik, bahkan ada yang mampu membuat konten untuk platform seperti YouTube atau mengenal berbagai media sosial sejak usia dini. Keterampilan digital ini memang positif jika diarahkan dengan benar, namun jika tidak dibimbing dengan edukasi yang tepat. Potensi risiko terhadap perilaku anak bisa meningkat. Misalnya. Anak bisa mengalami ketergantungan pada gadget, mengurangi interaksi dengan teman sebaya secara langsung, serta menurunnya konsentrasi saat belajar di sekolah.

Edukasi gadget sehat menjadi salah satu solusi penting untuk menghadapi tantangan ini. Di SDN Babakanjati. Kegiatan edukasi ini menekankan pada pengajaran mengenai penggunaan gadget secara bijak, kapan waktu yang tepat untuk bermain, serta bagaimana membedakan konten yang aman dan bermanfaat dari konten yang berisiko. Guru dan orang tua berperan sebagai pembimbing utama, karena anak usia sekolah dasar masih membutuhkan arahan dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat. Tanpa edukasi yang jelas, anak cenderung menggunakan gadget hanya untuk hiburan atau mengikuti tren tanpa memahami dampaknya.

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memicu berbagai persoalan baru di kalangan anak-anak. Salah satu dampak yang sering muncul adalah gangguan tidur, karena anak-anak cenderung tetap menggunakan gadget di malam hari. Selain itu. Penggunaan gadget tanpa kontrol dapat menyebabkan gangguan perilaku seperti mudah marah. Kurang sabar, dan sulit berkonsentrasi. Interaksi sosial juga bisa menurun karena anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat digital di bandingkan berkomunikasi langsung dengan teman atau keluarga. Di sinilah pentingnya pendidikan yang menekankan keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.

Selain itu, kemampuan anak membuat konten digital menunjukkan potensi kreatif yang tinggi. Namun, kreativitas ini harus di bimbing dengan nilai-nilai edukatif. Anak perlu diajarkan bagaimana menggunakan platform digital untuk tujuan positifa. Seperti berbagi informasi bermanfaat, belajar keterampilan baru, atau mengekspresikan diri secara aman. Guru di SDN Babakanjati menekankan bahwa gadget bukanlah musuh, tetapi alat yang harus di gunakan secara bijak dan bertanggung jawab. Anak-anak perlu memahami bahwa setiap tindakan di dunia digital memiliki konsekuensi, sama seperti di dunia nyata.

Fenomena ini juga menekankan perlunya kerja sama antara sekolah dan orang tua. Orang tua perlu memantau penggunaan gadget di rumah, menetapkan aturan penggunaan, serta menjadi contoh perilaku digital yang sehat. Sekolah, di sisi lain, menyediakan edukasi yang sistematis dan berkelanjutan tentang gadget sehat, sehingga anak dapat menginternalisasi kebiasaan baik sejak dini. Kombinasi pengawasan orang tua dan pendidikan sekolah dapat membentuk anak yang cerdas digital, kreatif, sekaligus mampu mengendalikan perilaku dalam menggunakan teknologi.

Kesimpulannya, peningkatan penggunaan gadget di kalangan anak SD menuntut perhatian serius dari semua pihak. Edukasi gadget sehat di SDN Babakanjati, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, menjadi langkah strategis untuk membimbing anak menggunakan teknologi secara bijak. Dengan bimbingan guru dan dukungan orang tua, anak-anak dapat belajar menyeimbangkan penggunaan gadget dengan aktivitas sehari-hari. Mengembangkan kreativitas digital, serta membangun perilaku sosial yang baik. Edukasi ini bukan hanya untuk mengurangi risiko negatif, tetapi juga untuk memanfaatkan potensi positif gadget dalam pengembangan diri anak di era digital.